Banyak faktor yang mempengaruhi untuk melanjutkan kuliah, salah satu alasan klasik yang sering digunakan orang adalah untuk menambah pengalaman ilmu pengetahuan tapi kenyataannya malah senang dengan tawuran dan ketika finish dari perkuliahan malah blank akan persoalan dilapangan. Ada juga yang ingin berubah nasib menjadi lebih baik, maksudnya biar bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik daripada kerja kasar tapi nyata otaknya jadi mahal karena masih original atau jarang digunakan bah barang yang jarang dipakai harganya masih lumayan atau untuk bagi yang sudah pegawai ; untuk menambah kenaikan golongan biar pensiun ga' mandet di golongan yang rendah dan biar bisa mendapat tunjangan yang lebih besar karena penyesuaian pendidikan. Jadinya bahwa kuliah untuk kuliah hanya alat bisnis dan tidak nampak kesan intelek didalamnya. Penyakit ini awalnya terjadi kelas NersB1 2008, tapi setelah merasakan adanya kesulitan yang besar dalam mengikuti perkulian yang membuat mereka harus mengeluarkan biaya besar dan energi yang begitu banyak membuat mereka sadar bahwa ternyata untuk mendapatkan selembar pengakuan (ijasah) tidak semudah yang diperkirakan. Hal ini mendorong adanya persepsi bahwa perkuliahan bukanlah sebuah perangkat bisnis melainkan sarana untuk mendapatkan ilmu untuk kegiatan bisnis.
Senin, 01 Desember 2008
Langganan:
Postingan (Atom)